JALAN-JALAN KE KAMBOJA

Poker Terpercaya - Akhirnya menginjakkan kaki juga ke ibu kota Kamboja, Phnom Penh. Buat kami sekeluarga butuh perjalanan panjang untuk sampai di sini. Sebab trip yang di mulai dari Phuket, terbang ke Bangkok setelah itu kami sekeluarga naik bus ke Siem Reap lanjut naik bus lagi terus tiba deh di Phnom Penh.

Yang istimewa dari perjalanan darat Siem Reap-Phnom Penh adalah sleeper bus yang kami naiki. Ini pertama kali ngajak anak naik bus yang gak punya kursi penumpang, melainkan tempat tidur tingkat. Keano girang bukan kepalang. Berasa naik bus mainan mungkin. Tengah malam, Keano terus ngoceh berulang-ulang memuji betapa kerennya bus ini sambil bergerak dan celingukan ke tempat tidur penumpang lain. 

Poker Online - Bus ini memang jadwal perjalanannya di mulai menjelang tengah malam. Sehingga pagi, begitu bangun tidur para penumpang sudah sampai di tujuan. Buat pejalan kayak kami selain menikmati pengalaman baru dan juga hemat. Tidak perlu keluar uang untuk penginapan. Setelah sampai di Phnom Penh sekitar jam 05.00 pagi.

Dari tempat pemberhentian bus itu kami yang hanya berbekal peta aplikasi saja pun jalan kaki untuk menuju ke hotel yang sudah kami pesan tapi karena masih gelap dan ada rasa sedikit takut karena ngerinya rawan kriminal. Sesampainya kami di hotel maka kami pun beres-beres baju ganti buat anak-anak dan setelah itu kami pun tidur sejenak.

Setelah siangnya itu kami pun saatnya untuk keliling kota dengan bekal jalan kaki. Dan karena kami juga memilih lokasi hotel yang dekat dengan sejumlah tempat wisata utama. Tujuan pertama kami pun adalah museum nasional yang tidak jauh beda dengan museum nasional yang ada di indonesia.

Agen Poker - Dan sebagai sesama negara Asia Tenggara tentunya memiliki kesamaan sejarah. Di antaranya adalah penyebaran ajaran Budha. Cuma kalau di Indonesia itu Islam yang lebih berkembang sedangkan di Kamboja ajaran Budha mengakar dan 95 Persen penduduknya adalah penganut Budhisme.

Dari museum nasional lanjut ke Istana Raja alias Royal Palace, Kamboja adalah negara kerajaan. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai seluruh Semenanjung Indochina antara abad ke 11 dan 14. Karena Budha adalah agama mayoritas jadi di istana pun ada bangunan khusus tempat sembahyang umat Budha dan terbuka untuk umum.

Sementara bagi sejumlah Bhiksu yang mengunjungi istana juga bagian dari ziarah. Royal Palace sendiri masih menjadi tujuan favorit warga untuk berwisata. Keluarga kami berkunjung waktu hari Minggu dan jadi di hari itu banyak sekali yang datang berkunjung. Mulai dari antrean tiket masuk sampai ke ruang atau bangunan di Royal Palace.

Agen Bola - Macam orang Indonesia pada jalan-jalan ke Monas atau TMII gitulah. Tiket masuknya juga murah. Apalagi buat wisatawan domestik lebih murah dibanding harga tiket wisatawan luar. Setelah puas keliling di hampir semua area Royal Palace maka kami pun melanjut ke area luarnya. Di jalanan depan Royal Palace juga enak buat jalan sore-sore.

Seperti halnya di halaman Grand Palace Bangkok dan di sini juga banyak burung merpati. Anak-anak termasuk Lana dan Keano, asyik main ngejar-ngejar merpati. Persis di seberang Royal Palace, orang-orang pada piknik di lapangan, Royal Park. Kawasan ini emang selalu ramai dan jadi tempat nongkrong warga Phnom Penh kalau sore sampai malam hari.

Di sini atau biasa disebut kawasan Sisowath Quay, jajanannya juga merakyat banget. Popcorn, gulali, potongan tebu yang dijual pake gerobak sampai lesehan makanan berkuah gitu. Kalau di kita kan bakso ya.. kalau di sana aneka steamboat. Bahan isian steamboat di taruh di mangkuk styrofoam terus di siram kuah panas.

Selain duduk-duduk di taman atau lapangan. Tempat yang enak buat nongkrong dan cuci mata juga ada di seberangnya. Tinggal nyeberang jalan kita sudah bisa anteng duduk ngelihatin aktifitas sore di pinggir sungai Mekong.